nusantara aqiqah

Aqiqah dalam Islam Menurut Hadits

Aqiqah adalah salah satu sunnah muakkadah dalam Islam yang dilakukan sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak. Tradisi ini melibatkan penyembelihan hewan, biasanya kambing atau domba, sebagai bentuk pengorbanan. Praktik ini telah berlangsung sejak zaman Rasulullah SAW dan memiliki landasan yang kuat dalam hadits.

Asal Usul Aqiqah

Aqiqah berasal dari kata ‘aq’ yang berarti ‘memotong’. Secara istilah, aqiqah merujuk pada penyembelihan hewan pada hari ketujuh kelahiran anak sebagai tanda syukur dan bentuk perlindungan bagi anak yang baru lahir.

Hadits yang Mendasari Aqiqah

  1. Hadits dari Salman bin ‘Amir Ad-Dhabbi: Rasulullah SAW bersabda:

    “Bersama anak laki-laki ada aqiqah, maka tumpahkanlah darah (sembelihlah hewan) dan hilangkanlah gangguan darinya.” (HR. Bukhari)

  2. Hadits dari Samurah bin Jundab: Nabi SAW bersabda:

    “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan (kambing) untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya dan diberi nama.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i)

Hikmah dan Makna Aqiqah

  1. Syukur kepada Allah SWT: Aqiqah adalah bentuk syukur kepada Allah atas karunia anak yang diberikan-Nya.
  2. Perlindungan bagi Anak: Hadits menunjukkan bahwa aqiqah memberikan perlindungan kepada anak dari gangguan.
  3. Solidaritas Sosial: Daging hewan aqiqah biasanya dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan fakir miskin, yang mempererat tali silaturahmi dan solidaritas sosial.

Pelaksanaan Aqiqah

Jumlah Hewan:

  • Untuk anak laki-laki: 2 ekor kambing.
  • Untuk anak perempuan: 1 ekor kambing.

Waktu Pelaksanaan:

  • Sunnah dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran. Jika tidak memungkinkan, maka pada hari ke-14 atau ke-21, atau kapan saja jika tidak bisa pada hari-hari tersebut.

Proses Aqiqah:

  1. Penyembelihan: Dilakukan oleh orang yang memenuhi syarat sebagai penyembelih dalam Islam.
  2. Pembagian Daging: Daging aqiqah dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan fakir miskin. Sebagian daging juga dapat dimasak dan dinikmati oleh keluarga.

Praktik Aqiqah di Berbagai Budaya

Praktik aqiqah bisa berbeda-beda di berbagai budaya, namun intinya tetap sama: sebagai bentuk syukur dan perlindungan bagi anak. Di beberapa daerah, aqiqah disertai dengan berbagai adat dan tradisi lokal yang memperkaya makna dan pelaksanaannya.

Kesimpulan

Aqiqah adalah tradisi yang mendalam dalam Islam, memiliki landasan kuat dalam hadits, dan sarat dengan nilai-nilai syukur, perlindungan, dan solidaritas sosial. Dengan memahami sejarah dan makna aqiqah, kita dapat lebih menghargai dan menjalankan sunnah ini dengan penuh kesadaran dan ketulusan.

Dengan demikian, aqiqah bukan hanya sekedar tradisi, tetapi juga bagian penting dari ibadah yang membawa keberkahan bagi anak yang dilahirkan dan keluarganya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top