nusantara aqiqah

Ancaman Nyata bagi Kehidupan Ayah & Bunda

Assalamu’alaikum Ayah & Bunda,
Tahukah Ayah Bunda bahwa uang riba bukan sekadar dosa besar dalam Islam, tetapi juga menjadi sumber bencana dalam kehidupan dunia dan akhirat? Dalam artikel ini, Nusantara Aqiqah mengajak Ayah & Bunda merenungkan bahaya riba dari berbagai sudut—ekonomi, sosial, dan spiritual—disertai fakta, data, dan hadits sahih yang wajib kita pahami bersama.


📌 Apa Itu Uang Riba?

Secara bahasa, riba berarti tambahan atau pertumbuhan. Namun dalam syariat Islam, riba adalah tambahan yang diambil dalam transaksi utang-piutang atau jual beli yang tidak sesuai ketentuan syariat.

Contoh uang riba di kehidupan modern:

  1. Bunga bank dari tabungan atau pinjaman.

  2. Kredit online berbunga tinggi.

  3. Kartu kredit dengan sistem bunga per bulan.

  4. Jual beli emas atau valuta asing yang tidak tunai.

  5. Transaksi utang dengan syarat tambahan keuntungan.


Bahaya Riba dalam Kehidupan Ayah & Bunda

1. Mengundang Kehancuran Ekonomi Keluarga

Riba memperburuk kondisi keuangan. Meskipun terlihat ringan di awal, bunga riba membengkak dan menjadi beban menahun. Menurut survei OJK tahun 2023, 60% masyarakat yang terjebak pinjaman online mengalami krisis ekonomi rumah tangga.

2. Hilangnya Keberkahan Harta

Allah telah menghapus keberkahan dari harta yang tercampur riba. Ayah Bunda mungkin merasa uang cukup, tapi rezeki cepat habis, anak sering sakit, bisnis tidak berkembang—semuanya bisa jadi efek dari uang riba.

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah.”
(QS. Al-Baqarah: 276)

3. Mengundang Murka Allah dan Rasul-Nya

Riba bukan hanya dosa besar, tetapi juga disejajarkan dengan perang terhadap Allah dan Rasul-Nya!

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba… Jika kamu tidak melakukannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya.”
(QS. Al-Baqarah: 278-279)

4. Merusak Hubungan Sosial dan Masyarakat

Riba menciptakan jurang ketimpangan sosial. Yang kaya makin kaya tanpa risiko, yang miskin makin tercekik oleh bunga. Ini menyebabkan kemiskinan struktural, konflik sosial, dan hilangnya tolong-menolong.

5. Membawa Bencana Kehidupan dan Kematian

Riba menjadi sebab turunnya berbagai bencana—baik moral maupun fisik. Banyak keluarga tercerai-berai, anak-anak menjadi korban ekonomi orang tua yang terjerat utang riba.


🕌 Hadits-Hadits tentang Riba

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Riba itu mempunyai 73 pintu. Yang paling ringan seperti seorang lelaki yang menzinai ibunya sendiri.”
(HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi)

“Dilaknat pemakan riba, pemberi riba, pencatat riba, dan dua saksi riba.”
(HR. Muslim)

Ini menunjukkan bahwa semua pihak yang terlibat dalam riba mendapat dosa, bukan hanya si peminjam atau pemberi pinjaman.


📈 Data Fakta Terkini: Riba dan Dampaknya

  • Survei Bank Dunia menunjukkan negara dengan sistem keuangan berbasis bunga cenderung mengalami krisis setiap 10–15 tahun.

  • Indonesia Digital Lending Outlook 2024: lebih dari 19 juta orang terjerat pinjol berbunga, sebagian besar dari mereka adalah keluarga menengah ke bawah.

  • Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan bahwa bunga bank dan pinjaman online termasuk dalam kategori riba.


🌱 Solusi: Tinggalkan Riba, Gantikan dengan Keberkahan

Ayah Bunda, mari kita bersihkan harta dan keluarga kita dari riba. Uang riba hanya memberikan ilusi kenyamanan sesaat, tetapi menyisakan kehancuran berkepanjangan.

Gantilah dengan sedekah, infaq, zakat, dan transaksi yang halal. Salah satu bentuk investasi terbaik untuk keberkahan hidup adalah dengan berinfak di jalan Allah, seperti beraqiqah untuk anak-anak kita.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top