Khitan, atau sunat, adalah salah satu praktik penting dalam Islam yang memiliki nilai ibadah dan manfaat kesehatan. Artikel ini akan menjelaskan secara detail mengenai khitan dalam agama Islam, termasuk dasar-dasar hukumnya, usia yang dianjurkan, serta manfaat kesehatan yang diperoleh dari praktik ini.
Pengertian Khitan dalam Islam
Khitan, atau dalam istilah medis dikenal sebagai sirkumsisi, adalah tindakan memotong sebagian kulit yang menutupi ujung penis (kulup). Dalam ajaran Islam, khitan adalah sunnah muakkadah, yang berarti sangat dianjurkan. Ini adalah salah satu cara menjaga fitrah (kesucian dan kebersihan) yang telah diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dasar Hukum Khitan dalam Islam
Khitan dianggap sebagai bagian dari sunnah fitrah yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah beberapa hadits yang menjadi dasar hukum khitan dalam Islam:
- Hadits dari Abu Hurairah: “Lima hal termasuk fitrah: khitan, mencukur rambut kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan memotong kumis.” (HR. Bukhari dan Muslim).
- Hadits dari Abdullah bin Umar: “Bahwasanya Nabi Ibrahim dikhitan setelah berusia delapan puluh tahun dan dikhitan dengan qaddum (alat untuk berkhitan).” (HR. Bukhari dan Muslim).
- Hadits dari Samurah bin Jundub: Rasulullah SAW bersabda, “Setiap anak yang baru lahir tergadai dengan akikahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya dan diberi nama.” (HR. Tirmidzi). Meskipun tidak langsung menyebutkan khitan, hadits ini menunjukkan pentingnya perawatan anak sejak lahir.
Usia yang Dianjurkan untuk Khitan
- Masa Bayi: Beberapa ulama menganjurkan khitan dilakukan saat bayi, karena penyembuhan lebih cepat dan minim trauma psikologis.
- Usia Balita (1-5 tahun): Pada usia ini, anak cukup kuat untuk proses khitan dan penyembuhan. Anak juga belum sepenuhnya sadar akan rasa takut.
- Usia Prasekolah hingga Sekolah Dasar (6-12 tahun): Banyak orang tua memilih usia ini karena anak sudah mandiri dan bisa mengikuti instruksi dengan baik.
- Usia Remaja (13 tahun ke atas): Khitan pada usia remaja dilakukan karena berbagai alasan, termasuk pertimbangan kesehatan atau pemahaman agama yang lebih mendalam.
Manfaat Kesehatan Khitan
- Menjaga Kebersihan: Khitan memudahkan kebersihan alat kelamin, mencegah penumpukan smegma dan kotoran.
- Mencegah Infeksi: Khitan membantu mencegah infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual.
- Mencegah Kanker Penis: Penelitian menunjukkan bahwa khitan dapat mengurangi risiko kanker penis.
- Meningkatkan Kesehatan Reproduksi: Pria yang dikhitan memiliki risiko lebih rendah terhadap berbagai penyakit reproduksi.
Kesimpulan
Khitan dalam Islam adalah praktik yang sangat dianjurkan dengan dasar hukum yang kuat dalam hadits dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Selain merupakan ibadah yang penting, khitan juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Usia terbaik untuk melakukan khitan bervariasi, namun yang paling penting adalah kesiapan fisik dan mental anak serta bimbingan medis yang tepat.
Khitan adalah bagian dari menjaga fitrah dan kebersihan, serta merupakan langkah penting dalam kehidupan seorang Muslim. Bagi orang tua Muslim, memahami pentingnya khitan dan memilih waktu yang tepat untuk melakukannya adalah bagian dari tanggung jawab dalam mendidik anak sesuai dengan ajaran Islam.